welcome

Pages

Sabtu, 12 Februari 2011

Hitung Subnetting!?? Siapa Takut!!



BandWidth
Setelah anda membaca artikel Konsep Subnetting, Siapa Takut? dan memahami konsep Subnetting dengan baik. Kali ini saatnya anda mempelajari teknik penghitungan subnetting. Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah: Jumlah Subnet, Jumlah Host per Subnet, Blok Subnet, dan Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24, apa ini artinya? Artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.
Pertanyaan berikutnya adalah Subnet Mask berapa saja yang bisa digunakan untuk melakukan subnetting? Ini terjawab dengan tabel di bawah:




SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS C
Ok, sekarang mari langsung latihan saja. Subnetting seperti apa yang terjadi dengan sebuah NETWORK ADDRESS 192.168.1.0/26 ?
Analisa: 192.168.1.0 berarti kelas C dengan Subnet Mask /26 berarti 11111111.11111111.11111111.11000000 (255.255.255.192).
Penghitungan: Seperti sudah saya sebutkan sebelumnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berpusat di 4 hal, jumlah subnet, jumlah host per subnet, blok subnet, alamat host dan broadcast yang valid. Jadi kita selesaikan dengan urutan seperti itu:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada oktet terakhir subnet mask (2 oktet terakhir untuk kelas B, dan 3 oktet terakhir untuk kelas A). Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada oktet terakhir subnet. Jadi jumlah host per subnet adalah 26 - 2 = 62 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 (nilai oktet terakhir subnet mask) = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Bagaimana dengan alamat host dan broadcast yang valid? Kita langsung buat tabelnya. Sebagai catatan, host pertama adalah 1 angka setelah subnet, dan broadcast adalah 1 angka sebelum subnet berikutnya.


Kita sudah selesaikan subnetting untuk IP address Class C. Dan kita bisa melanjutkan lagi untuk subnet mask yang lain, dengan konsep dan teknik yang sama. Subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class C adalah seperti di bawah. Silakan anda coba menghitung seperti cara diatas untuk subnetmask lainnya.
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS B
Berikutnya kita akan mencoba melakukan subnetting untuk IP address class B. Pertama, subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class B adalah seperti dibawah. Sengaja saya pisahkan jadi dua, blok sebelah kiri dan kanan karena masing-masing berbeda teknik terutama untuk oktet yang “dimainkan” berdasarkan blok subnetnya. CIDR /17 sampai /24 caranya sama persis dengan subnetting Class C, hanya blok subnetnya kita masukkan langsung ke oktet ketiga, bukan seperti Class C yang “dimainkan” di oktet keempat. Sedangkan CIDR /25 sampai /30 (kelipatan) blok subnet kita “mainkan” di oktet keempat, tapi setelah selesai oktet ketiga berjalan maju (coeunter) dari 0, 1, 2, 3, dst.
Ok, kita coba dua soal untuk kedua teknik subnetting untuk Class B. Kita mulai dari yang menggunakan subnetmask dengan CIDR /17 sampai /24. Contoh network address 172.16.0.0/18.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /18 berarti 11111111.11111111.11000000.00000000 (255.255.192.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 2x, dimana x adalah banyaknya binari 1 pada 2 oktet terakhir. Jadi Jumlah Subnet adalah 22 = 4 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 2y - 2, dimana y adalah adalah kebalikan dari x yaitu banyaknya binari 0 pada 2 oktet terakhir. Jadi jumlah host per subnet adalah 214 - 2 = 16.382 host
3. Blok Subnet = 256 - 192 = 64. Subnet berikutnya adalah 64 + 64 = 128, dan 128+64=192. Jadi subnet lengkapnya adalah 0, 64, 128, 192.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
Berikutnya kita coba satu lagi untuk Class B khususnya untuk yang menggunakan subnetmask CIDR /25 sampai /30. Contoh network address 172.16.0.0/25.
Analisa: 172.16.0.0 berarti kelas B, dengan Subnet Mask /25 berarti 11111111.11111111.11111111.10000000 (255.255.255.128).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 29 = 512 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 27 - 2 = 126 host
3. Blok Subnet = 256 - 128 = 128. Jadi lengkapnya adalah (0, 128)
4. Alamat host dan broadcast yang valid?
 
SUBNETTING PADA IP ADDRESS CLASS A
Kalau sudah mantab dan paham, kita lanjut ke Class A. Konsepnya semua sama saja. Perbedaannya adalah di OKTET mana kita mainkan blok subnet. Kalau Class C di oktet ke 4 (terakhir), kelas B di Oktet 3 dan 4 (2 oktet terakhir), kalau Class A di oktet 2, 3 dan 4 (3 oktet terakhir). Kemudian subnet mask yang bisa digunakan untuk subnetting class A adalah semua subnet mask dari CIDR /8 sampai /30.
Kita coba latihan untuk network address 10.0.0.0/16.
Analisa: 10.0.0.0 berarti kelas A, dengan Subnet Mask /16 berarti 11111111.11111111.00000000.00000000 (255.255.0.0).
Penghitungan:
1. Jumlah Subnet = 28 = 256 subnet
2. Jumlah Host per Subnet = 216 - 2 = 65534 host
3. Blok Subnet = 256 - 255 = 1. Jadi subnet lengkapnya: 0,1,2,3,4, etc.
4. Alamat host dan broadcast yang valid?

 

Mudah-mudahan sudah setelah anda membaca paragraf terakhir ini, anda sudah memahami penghitungan subnetting dengan baik. Kalaupun belum paham juga, anda ulangi terus artikel ini pelan-pelan dari atas. Untuk teknik hapalan subnetting yang lebih cepat, tunggu di artikel berikutnya ;)
Catatan: Semua penghitungan subnet diatas berasumsikan bahwa IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) dihitung secara default. Buku versi terbaru Todd Lamle dan juga CCNA setelah 2005 sudah mengakomodasi masalah IP Subnet-Zeroes (dan IP Subnet-Ones) ini. CCNA pre-2005 tidak memasukkannya secara default (meskipun di kenyataan kita bisa mengaktifkannya dengan command ip subnet-zeroes), sehingga mungkin dalam beberapa buku tentang CCNA serta soal-soal test CNAP, anda masih menemukan rumus penghitungan Jumlah Subnet = 2x - 2
Tahap berikutnya adalah silakan download dan kerjakan soal latihan subnetting. Jangan lupa mengikuti artikel tentang Teknik Mengerjakan Soal Subnetting untuk memperkuat pemahaman anda dan meningkatkan kemampuan dalam mengerjakan soal dalam waktu terbatas.
REFERENSI
1. Todd Lamle, CCNA Study Guide 5th Edition, Sybex, 2005.
2. Module CCNA 1 Chapter 9-10, Cisco Networking Academy Program (CNAP), Cisco Systems.
3. Hendra Wijaya, Cisco Router, Elex Media Komputindo, 2004.

Shipit Ubuntu Server Edition dan Edubuntu ditutup

Agan-agan ada pengumuman, sekarang CD Ubuntu Server Edition dan Edubuntu sudah tidak bisa dipesan lagi melainkan hanya bisa didownload saja, entah mengapa sebabnya, mungkin saking banyaknya pemesan mereka kualahan. .
hehe. . .
hal ini mungkin dapat mengecewakan para pencinta ubuntu termasuk ane gan waktu disuruh mesen CD ubuntu server edition ternyata udah ga bisa dipesen lagi, jadi ane download deh.
Sekian sedikit informasi dari ane gan, semoga bermanfaat.
Untuk download silahkan klik :
Download Ubuntu Server Edition 10.10
Download Edubuntu 10.10

Sabtu, 25 September 2010

Duh, Virus Game Porno Asal Jepang Mulai Rasuki PC


Sebuah tipe malwaare baru telah menyebar menginfeksi PC menggunakan situs file sharing dan mempublikasikan history Internet user di sebuah website public sebelum menerima pembayaran untuk penghapusan data tersebut. Virus yang diperkirakan berasal dari Jepang tersebut mampu meng-instal dirinya di computer menggunakan layanan sharing file populer bernama Winni, yang digunakan oleh 200 juta orang. Virus tersebut ditujukan untuk user yang men-download copy game genre Hentai atau game anime porno versi Jepang secara illegal.

Facebook Ganti Fitur untuk Fan Pages



Facebook kini telah membuat cara baru untuk koneksi user ke situs tersebut. Kini bukan lagi sebuah tombol bertuliskan “become of fan” di perusahaan seperti contoh Starbucks, Facebook akan memudahkan user untuk mengklik tombol “like” brand tersebut. Banyak pengguna yang suka mengklik komentar atau gambar yang diposting di situs tersebut, dan hal tersebut dua kali lebih banyak ketimbang mereka mengklik “become a fan”, menurut Facebook.

Pebisnis yang menggunakan Facebook Pages, yang gratis mereka buat untuk terhubung dengan pelanggan dan untuk mempromosikan brand mereka. “Ide menyukai (liking) brand tersebut terkesan lebih natural dibandingkan ‘becoming a fan’ brand. “ ungkap Michael Lazerow, CEO Buddy Media, yang membantu perusahaan membangun brand dan periklanan mereka di situs jejaring social seperti Facebook.

Namun, Facebook tidak menjelaskan apakah perubahan tersebut akan diaplikasikan ke semua halaman, seperti halaman untuk selebritis atau musisi, dimana term ‘fan’ masih ada, atau hanya brand saja.

"Facebook Question" fitur terbaru di facebook menyerupai Yahoo! Answer



Facebook baru saja mengeluarkan fitur baru, yaitu Facebook Questions, dimana fitur tersebut memperbolehkan pengguna untuk mendapatkan jawaban dari pertanyaan mereka dari seluruh pengguna Facebook. Konsep yang digunakan hampir sama dengan Yahoo! Anwers, Quora dan Mahalo. Facebook Questions memberikan kesempatan untuk bertanya hanya dengan meng-klik tombol "Ask Question" pada homepage. Pertanyaan itu juga akan muncul pada profile teman-teman seperti pada saat seseorang mempostingkan pesan kepada wall temannya. Fitur Facebook Q&A sebernarnya sudah ada dari 2 bulan yang lalu, tetapi pihak Facebook memulai dengan melakukan testing dengan menggunakan beberapa volunteer untuk mencoba versi beta-nya. Pertanyaan pada Facebook Q&A akan meliputi beberapa fitur ini :

1. Photo Question : Untuk contoh, jika kita mengambil foto, dan kita tidak mengetahui apa nama dari spesies tersebut. Kita bisa mempostingkan foto tersebut dan mendapatkan jawabannya.

2. Polling : Biasanya kita gunakan untuk mendapatkan jawaban terbanyak dari beberapa pilihan yang disediakan. Kita bisa menggunakannya untuk membuat polling.

3. Tagging : Facebook sengaja membuat fitur tagging ini untuk memberikan tanda pada pertanyaan berdasarkan kategori atau topiknya. Tujuannya agar pada saat pengguna melakukan pencarian terhadap pertanyaan dapat menemukannya dengan mudah. Misalkan : memasak, fotografi, San Francisco, atau topik lainnya.

4. Topic exploration : pengguna dapat melakukan pencarian topik dengan mudah. Dibawah drop down menu "Question about", disana ada fitur yang bernama "Everything" yang akan memperbolehkan pengguna untuk mencari beberapa daftar pertanyaan-pertanyaan yang ada.

5. Following : Pengguna dapat mengikuti beberapa pertanyaan spesifik, agar mereka bisa mengetahui update terbarunya dan jawaban baru

5. Update homepage : Facebook Question juga akan mengubah tampilan pada homepage, dengan menambahkan bar baru pada bagian atas halaman dimana pengguna dapat memilih untuk mengupdate status, ask a question, add photos, atau post a link.

Namun fitur ini belum bisa dinikmati oleh seluruh pengguna Facebook, karena Facebook Q&A ini masih dalam tahap testing, tetapi Facebook berjanji bahwa mereka akan segera merilis fitur ini secepatnya. Apakah Facebook Question akan lebih berguna dibandingkan Quora atau Twitter sebagai platform Q&A? Kita lihat saja nanti...

http://www.beritanet.com/Technology/Facebook-Question-fitur-terbaru-di-facebook-menyerupai-Yahoo-Ans.html

Google rilis Chrome 7.0 untuk Linux



Google semakin menunjukkan sikap serius untuk terus mengembangkan Chrome sebagai browser yang ramah untuk banyak platform. Dalam minggu ini, Google telah berhasil meluncurkan Chrome 7.0 untuk sistem operasi Linux. Saat ini, browser untuk sistem operasi Linux memang belum banyak dijamah para pengembang browser. Padahal tidak sedikit juga orang-orang yang menggunakan sistem operasi Linux.

Jason Kersey, bagian dari Google Chrome mengungkapkan saluran dev dari Chrome telah diperbaiki dari Chrome terdahulu. “Selain itu, pengguna juga dapat mengetik alamat IP ke omnibox walaupun saat offline,” lanjutnya, seperti yang dikutip dari softpedia.com. Jason mengakui, perubahan yang terjadi pada Chrome 7.0 memang tidak terlalu banyak dibandingkan dengan versi sebelumnya.

Beberapa perubahan yang terdapat pada versi yang baru adalah aplikasi web akan didukung penuh dalam Chrome 7. Chrome Web Store sudah masuk dalam tahap pengujian untuk para pengembang dan sekarang dijadwalkan untuk diluncurkan pada Oktober mendatang. Kemampuan sinkronisasi akan diperpanjang juga, untuk memasukkan dukungan sync web app. Selain itu, sinkronisasi sandi dan history akan dicoba untuk dimasukkan.

http://www.beritanet.com/Technology/Opensource/Google-rilis-Chrome-7-0-untuk-Linux.html

Kamis, 23 September 2010

Pengamen Gratis


waktu ane mudik ke Klaten, Jawa Tengah, ane pergi ke beberapa warung, ya untuk membeli keperluan aja si, tapi yang uniknya, disetiap warung ada stiker kaya diatas ini, pertama ane belum ngerti apa artinya, tapi setelah ane perhatiin, oooo ternyata fungsinya biar pengamen ga pada ngamen diwarung ntu, ya kalo ngamen boleh-boleh aja tapi gratis, hahaha.